Sinopsis Film 12 menit untuk selamanya

Holla my blog, akhir minggu ini aku di ajak sama sepupu aku nonton "comic 8" yang berisi pemenang stand up comedy kompas TV dan juga beberapa artis lainnya. dan sayangnya meski sudah menunggu 2 kloter yaitu yang jam 17.20 dan 19.30 namun tiket selalu kehabisan dan hanya tersisa di bangku paling depan, ga mungkin kan nonton dangak ke atas mulu, pegel cynt :D

melihat film indonesia yang ada hanya ada "comic 8" dan "12 menit" so akhirnya aku dan sepupu ku memilih menonton 12 menit untuk selamanya tanpa berbekal apa-apa, hanya tau dari vino temen kantorku, kebetulan ia juga ikut dalam komunitas marching band menginfokan bahwa film ini tentang marching band dan bagus :)

Sungguh sangat bertolak belakang, bila di studio sebelah semua bangku terisi maka di studio 1 ini yang menonton hanya beberapa gelintir orang bila di hitung tidak lebih dari 10 orang. mungkin karena film ini kurang promosi. 



Film ini di angkat dari novel berjudul sama "12 menit untuk selamanya". diawali dengan adegan Rene (Titi Rajo bintang) yang di berikan tanggung jawab untuk menjadi pelatih di Bontang pupuk kaltim. kisah ini bercerita tentang Marching Band Bontang Pupuk Kaltim demi meraih kemenangan dalam Grand Prix Marching Band (GPMB) dan di hadapkan dalam situasi kekurangan 4 personel. kemudian ia dan jerry melakukan audisi terhadap talent - talent yang mumpuni,  ia mendapatkan talent berbakat dari lahang, Tara dan elaine.


 
Elaine(Amanda Sutanto), ia adalah remaja yang tumbuh dan besar di Jakarta, kemudian Ayahnya, seorang Jepang (Noboyuki Suzuki) yang juga insinyur kimia, ditugaskan memimpin sebuah departemen di sebuah perusahaan besar di Bontang. sehingga Elaine meninggalkan segala yang selama ini sangat berarti baginya di jakarta.

Tara(Arum Sekarwangi) memiliki gangguan psikologis yang berat. Sebuah kecelakaan merenggut suara dari hidupnya dan merenggut ayahnya.ia dititipkan dengan Oma Opa nya saat Ibu nya harus melanjutkan kuliah ke Ingriss, dan Setelah kejadian itu, ia terus menyalahkan dirinya sendiri , ia menjadi anak yang egois dan sensitif.

Lahang(Hudri) , keturunan Dayak, ibunya telah meninggal, ia mempunyai impian yang sangat besar untuk bisa menaklukan tugu-tugu tinggi . Ia ingin tak berhenti di kampungnya. Ayahnya sakit parah. Tak ada yang tahu apa penyakitnya. Mereka hidup hanya berdua. Dan Lahang terjebak dalam dilema; terus memburu mimpinya atau merawat sang Ayah.

Film ini ceritanya sangat mengalir dengan konflik dari 3 tokoh pemeran utama dengan latar belakang yang berbeda membuat film ini semakin seru, Rene pelatih profesional yang memiliki watak keras dan disiplin saat membimbing anak didiknya namun tidak mengurangi ke piawaiannya dalam merebut hati ke 3 anak didiknya tersebut hingga akhirnya dalam waktu 12 minggu untuk latihan yang mereka habiskan bersama dapat membuat mereka saling mengenal dan memiliki rasa saling memiliki. 

sampai di menit terakhirpun film ini masih tetap seru dan berakhir dengan klimaks yang cukup membuat kita menitikan air mata. beberapa quote yang dapat aku petik dalam film ini adalah bahwa Mereka(team marching band) berlatih ribuan jam hanya demi 12 menit penentuan. kemudian juga sangat sulit untuk melakukan formasi gerakan sehingga memang kerjasama team dan harmonisasi musik dengan pemain dan pemain lainnya sangat berpengaruh. dalam sebuah percakapan rene berkata ke ayah eliane yang masih menentang elaine untuk ikut marching band "saya bersyukur memiliki ayah yang membiarkan anaknya untuk menjadi menjadi dirinya sendiri"

dijamin nonton film ini ga akan pulang dengan tangan kosong,  sesuatu yang dari hati akan sampai ke hati juga.. :) 


0 comments:

Posting Komentar

Foto Saya
yume_no_hikari
Many things in this world we don't know, starting to find out, and look from different point of view.
Lihat profil lengkapku